Curah hujan yang tunggi akhir-akhir ini membawa dampak tersendiri, yaitu meluapnya air dari Bengawan Solo dan beberapa sungai yang mengelilingi wilayah Kabupaten Ngawi. Debit air dari Bengawan Solo terus naik dan membuat beberapa wilayah yang berada pada pinggir aliran Bengawan Solo terendam air. Salah satunya adalah Desa Pengkol di Kecamatan Mantingan.
Pada hari Kamis, 2 Maret 2023, air telah menutup area persawahan di Desa Pengkol sehingga menenggelamkan tanaman padi yang sedianya tengah menunggu masa panen. Area persawahan yang terendam banjir akibat luapan air Bengawan Solo di desa tersebut seluas sekitar 8 hektar.
Tak hanya di Desa Pengkol, dalam Kecamatan Mantingan, ada dua desa lain yang area persawahannya juga ikut terendam banjir. Yaitu Desa Sambirejo sekitar 7 sampai 8 hektar, dan Desa Mantingan seluas sekitar 20 hektar. Sehingga total di Kecamatan Mantingan, area persawahan yang telah terendam banjir ada sekitar lebih dari 30 hektar.
Begitupun di daerah Dungus, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi. Debit air yang tinggi membuat sirene yang dipasang di dekat Jembatan Dungus terus berbunyi yang menandakan bahwa tingginya air telah masuk dalam tahap siaga.
Kemudian di sekitar wilayah Kecamatan Kwadungan, Sunga Madiun yang melewati beberapa wilayah seperti Desa Kendung, Desa Tirak, Desa Simo, dan Desa Sumengko juga memiliki arus yang cukup deras dan meluap hampir mencapai pemukiman masyarakat. (sof)